Labels

Subscribe Twitter

Jumat, 11 Maret 2011

Contoh Naskah Pidato Peringatan Hari Ibu



Asalamualaikum W.W


Pertama-tama saya mengucapkan syukur Alhamdulilah kepada Allah swt Karena atas berkat dan izinnya saya bisa ada ditempat ini.
Tak lupa shalawat serta salam kita limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, para keluarganya ,juga para sahabatnya dan semoga sampai kepada kita selaku para pengikut-prngikutnya.
Tak lupa juga saya ucapkan terimakasih kepadak Bapak Guru yang saya hormati dan kepada teman-teman yang saya sayangi juga cintai.
Pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan mengangkat tema tentang hari ibu.
Seperti yang kita lakukan setiap tahunnya di bulan Desember tepatnya pada tanggal 22 Desember dari mulai seorang Ayah, Anak atau lapisan terkecil dalam sebuah masyarakat yaitu keluarga merayakan Hari Ibu.
Hari ibu itu kita rayakan misalnya denga memberikan hadiah, memberikan katu ucapan, memberi bunga atau mungkin kita sebagai seorang anak mengerjakan pekerjaan ibu khusus di hari itu untuk menunjukan rasa cinta dan sayang kita terhadap ibu.
Tapi apakah kita mengetahui bagaimana sejarah tanggal 22 Desember sehingga diperingati sebagai “hari ibu”?
Sejarah hari ibu diawali dengan bertemunya para pejuang wanita yang mengadaka
n Kongres
Perempuan Indonesia 1 pada tanggal 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta, yang bertempat di Gedung Mandalabakti.
Kongres perempuan ini dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Salah satu hasil dari Kongres tersebuat adalah resmi diakuinya suatu Kongres Wanita Indonesia.
                Organisasi ini sebenarnya sudah ada sejak 1912 yang diilhami oleh para pahlawan wanita Indonesia abad 19, seperti Cut Nyak Dien, Cut Muthia, R.A kartini, Dewi Sartika dll.
                Kongres tersebut menjadi tonggak penting sejarah perjuangan kaum Perempuan Indonesia. Pemimpin-pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah di Indonesia bersatu dan berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk memperjuangkan kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan.
                Akhirnya, penetapan tanggal 22 Desember sebagai Hari ibu dilakukan di Kongres Perempuan III yang diselenggarakan pada tahun 1938. Dan presiden Soekarno menetapkan 22 Desember sebagai “hari Ibu” melalui Dekrit Presiden pada tahun 1958. Setelah dekrit presiden itu ada, sudah sangat resmi sekali dan semakin diakui oleh seluruh rakyat Indonesia tentang perayaan hari Ibu hingga sekarang.
                Itulah sejarah singkat dari  “hari Ibu” yang selama ini kita rayakan setiap tahun.
                Pada awalnya Misi diperingatinya Hari Ibu yaitu untuk mengenang semangat dan perjuangan perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. Dari situ pula tercermin semangat para perempuan dari berbagai latar belakang untuk bekerja sama.
                Tapi kini Hari Ibu di Indonesia diperingati untuk mengungkapkan kasih saying terhadap seorang ibu, memuji keibuan seorang ibu, menghargai sebuah pengorbanan yang pernah mereka berikan dan kita tahu bahwa kita tidak akan pernah bisa membayar pengorbanan itu dengan apapun.
                Hari ibu bisa menjadi bahan renungan apa yang telah kita berikan dan lakukan ntuk seorang ibu, hari dimana kita berusaha untuk bisa merubah semua perlakuan yang tidak baik terhadap seorang ibu, dan hari dimana kita luangkan sehari dalam setahun yang mungkin sulit kita luangkan hanya untuk merangkai bunga, memberi ucapan atau bahkan mengerjakan pekerjaan ibu dirumah untuk sekedar memanjakannya.
                Ada atau tidak adanya hari ibu tetap sayangi, hormati, dan hargai seorang ibu karena tanpa dia kita bukan apa-apa. Bukan siapa-siapa dan tanpa sebuah kasih sayang yang tulus dari seorang ibu, mungkin kita tidak akan bisa tumbuh denga sebaik ini. Dan ingatlah ketika ibu kita mendo’akan dan memberikan ridho, Allah akan senantiasa melindungi kita dan meudahkan kita untuk melakukan apa yang kita cita citakan bahkan kita inginkan.
                Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini, maaf bila ada salah-salah kata.
Bilahitaufik walhidayah..
Wasalamualaikum WW

0 comments:

Posting Komentar